EcoBALL - Nyuci Pake Bola Ajaib, Ga Pake Detergen, Lho . . .

Eco BALL

Selasa, 23 Maret 2010

Ini Hari yang Lain

Dear Joseph,

Ini hari yang lain,
Hari kelam dalam hari-hari di hidupku!
Ada yang kembali menyerang hatiku!
Tapi dia kembali akan menyembuhkannya dengan kata-kata diplomatis nan bijak!

Joseph, Aku ingin muntah melihat wajahnya yg egois!
Aku ingin membunuh ketika melihat bagaimana tubuhnya mencoba menggambarkan bahwa dirinya tak bersalah tanpa cacat membela diri!
Tahukah dia? Bagai setan berwajah tampan, dia akan kembali, dan lagi, lagi, lagi menyerang hatiku!

Joseph, kau ingat hari yang lalu?
Dia mencoba untuk mengajakku berlari.
Mendapatkan apa yang dia dan aku mau.
Mengapa dia mengajakku berlari memakai sepasang sandal jepit yang putus?

Joseph, aku lelah!
Aku rindu seorang jantan dengan senyuman menawan dan tangan kekar yang mampu memberikan kehangatan dengan kata-kata manis menyentuh hatiku dengan lembut.
Bukan si gagah yang memberikan harapan kosong.
Bukan si tampan yang menembak hatiku dengan keacuhannya.
Bukan si pintar yang menganggap romantis hanya percuma belaka.

Joseph,aku bosan!
Aku akan memberikannya sebuah ucapan manis walau sebenarnya aku ingin menampar wajah halusnya.
Aku akan memberikan ucapan manis yang akan membuat pahit hatinya.

Joseph, temani aku.
Waktunya sudah dekat!

Minggu, 14 Maret 2010

Dear Joseph,

Andai kamu tahu apa yang aku rasakan saat ini,
Terkadang hatiku terasa terjepit, menyentak
Lalu tiba – tiba ada genangan air mata di mataku tanpa menetes
Mukaku merah, membuat hidungku sedikit terisak
Getarannya terasa sampai ke kepalaku sehingga akhirnya menjadi pening
Pernahkah kau merasakan ini semua?

Belakangan aku sering merasakan hal ini
Bahkan di saat aku menulis surat ini untukmu.
Tanganku gemetar saat menulis kata per kata
Meluncurkan apa yang aku pikirkan yang tadinya ada dalam otakku

Joseph, aku punya segalanya
Aku punya segalanya yang mungkin tidak dimiliki yang lain
Aku juga mencintaiNya, sangat mencintaiNya, apakah Dia tahu?
Aku yakin Dia tahu, karena Dia adalah Ayah yang amat mencintaiku

Joseph, pernahkah kamu merasa amat sangat sedih tanpa alasan yang jelas?
Merasa bahwa semua yang kau lakukan salah?
Merasa bahwa keluarga dan semua teman – teman tak ada yang mendukungmu?
Merasa iri pada teman – temanmu di tempat dimana kau bekerja
Pernahkah kau merasa kosong dalam hatimu padahal kau sedang tertawa bersama teman – temanmu

Joseph, aku merasa sendirian
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang
Aku biasa menangis dalam gelap di kamarku
Melamun sendiri sambil berbaring dalam kasurku
Di dalam kegelapan tanpa suara
Dengan pikiran yang melayang liar
Otakku memikirkan banyak hal, pekerjaan, kehidupanku, hubungan pribadiku dan segalanya yang pernah Dia beri dan percayakan padaku

Joseph, aku selalu melupakan ini dalam tidurku
Tapi aku sering kesal karena mereka datang lagi ketika aku bangun
Lelah rasanya bertarung melawan mereka ketika aku menjalani hidupku

Joseph, ada yang kurang dalam hidupku
Aku kehilangan sesuatu dalam hidupku

Joseph, dapatkah kau membantu apa yang aku cari?

Joseph, tolong aku, bantu aku menemukannya . . .