Dear Joseph,
Ini hari yang lain,
Hari kelam dalam hari-hari di hidupku!
Ada yang kembali menyerang hatiku!
Tapi dia kembali akan menyembuhkannya dengan kata-kata diplomatis nan bijak!
Joseph, Aku ingin muntah melihat wajahnya yg egois!
Aku ingin membunuh ketika melihat bagaimana tubuhnya mencoba menggambarkan bahwa dirinya tak bersalah tanpa cacat membela diri!
Tahukah dia? Bagai setan berwajah tampan, dia akan kembali, dan lagi, lagi, lagi menyerang hatiku!
Joseph, kau ingat hari yang lalu? 
Dia mencoba untuk mengajakku berlari.
Mendapatkan apa yang dia dan aku mau. 
Mengapa dia mengajakku berlari memakai sepasang sandal jepit yang putus?
Joseph, aku lelah!
Aku rindu seorang jantan dengan senyuman menawan dan tangan kekar yang mampu memberikan kehangatan dengan kata-kata manis menyentuh hatiku dengan lembut.
Bukan si gagah yang memberikan harapan kosong.
Bukan si tampan yang menembak hatiku dengan keacuhannya.
Bukan si pintar yang menganggap romantis hanya percuma belaka.
Joseph,aku bosan!
Aku akan memberikannya sebuah ucapan manis walau sebenarnya aku ingin menampar wajah halusnya.
Aku akan memberikan ucapan manis yang akan membuat pahit hatinya.
Joseph, temani aku. 
Waktunya sudah dekat!
Selasa, 23 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 

2 komentar:
WOW!!!
bagus banget lu nilis poetic passage begini va..
gw suka!!!!
Setuju keren abis, konsepnya juga bikin orang penasaran, ternyata bisa juga si ibu nulis pake feel :D
Posting Komentar